Kamis, 11 Juli 2019

HAPPINESS FORCES

Berbicara tentang sebuah kebahagiaan , yang sejatinya dimana bisa benar-benar merasakan sebuah kebahagiaan dengan utuh .
Namun beda cerita jika sebuah kebahagiaan itu dirasakan atau dilandasi dengan sebuah "Keterpaksaan" .

Jika ingin flashback ke belakang , rasanya berbeda dengan saat ini tentang arti apa itu sebuah kebahagiaan yang sesungguhnya .
Berbahagia tanpa harus ada rasa tertahan .

Namun sejatinya banyak yang tidak paham & mengerti apakah kita benar-benar bahagia atau hanya berpura-pura bahagia .
Karena yang benar - benar mengerti adalah diri kita sendiri .
Selain itu , orang yang benar-benar mengenal kita dengan tulus & yang peka dengan kita mereka akan memahami hal tersebut.

Bersembunyi dibalik senyum , saat ini yang saya rasakan dan lakukan untuk menutupi semuanya .
Tidak peduli lagi apa itu arti sebuah kebahagiaan , karena bahagia atau tidak untukku sudah bukan suatu hal lagi yang harus aku prioritaskan .
Mencoba untuk tetap berdiri tegap diatas terpaan angin , karena aku hanya ingin melihat orang tua ku & orang - orang sekitarku yang aku sayangi berbahagia.

Ada 1 momen yang membuat aku pada akhirnya merasakan sebuah keterpaksaan dalam merasakan sebuah kebahagiaan .
Di sini aku tidak meyalahkan pihak manapun , mungkin ini adalah sebuah kesalahan yang aku lakukan sendiri .
Aku tidak memaksa untuk orang-orang disekitarku bisa memahamiku , bahkan termasuk pasanganku sekalipun .
Aku hanya ingin orang-orang sekitarku bisa memberikan ruang untuk aku bisa memiliki waktu tersendiri untuk merenungi semua itu .

Aku tau di momen itu pasti orang tuaku merasa sangat kecewa atas sebuah pernyataan, namun mereka begitu pandai untuk menutupi semua itu .
Aku tau hati mereka begitu rapuh atas sebuah pernyataan itu , & aku juga merasakan betapa kecewanya mereka , namun aku tidak bisa berbuat banyak , aku harus bertanggung jawab atas sebuah pilihan yang aku pilih .
Aku malu pada diriku yang seperti ini, orang tua ku bisa berdiri tetap tegar saat mereka tidak dihargai oleh pihak tersebut .
Sedangkan aku ?????
Aku tidak bisa berbuat banyak untuk bisa membela orang tua ku, aku hanya bisa untuk selalu terus berkata "IYA" , "MENGIYAKAN" & "TERSERAH" .
Karena aku tau , seuntai kata yang akan aku katakan sudah tidak akan di dengar & di anggap lagi .
Aku hanya tidak ingin adanya pertikian & perdebatan hanya karna hal itu .
Aku hanya sedang berusaha untuk menutupi segalanya agar semua terlihat baik baik saja .

1 yang aku sadari saat ini "bahwa hal terbesar dalam hidup , peristiwa terbesar yang bisa dikatakan peristiwa bersejarah dalam hidup , belum tentu membuat diri kita bisa berbahagia dengan seutuhnya ."

Dan aapabila aku bisa berbahagia kelak dengan pilihanku , maka itu adalah suatu prestasi buat aku untuk bisa membuat kedua orang tua ku bisa benar-benar berbahagia .
Namun , jika sebaliknya yang terjadi .
Aku benar-benar tidak berbahagia atas pilihanku maka di situ adalah suatu jurang penyesalan terburukku untuk orang tua ku & di situ adalah jurang kehancuran untuk ku .

Bagaimana pun juga aku harus tetap bisa bertanggung jawab atas apa yang sudah aku pilih .
Karena pilihanku adalah tanggung jawabku .

Aku pun juga tidak ingin kedua orang tuaku tau kalau aku bahagia bukan dengan perasaan benar-benar bahagia .

Aku juga tidak hanya memikirkan perasaan orang tua ku saja karena sekarang aku juga sudah memiliki 2 orang tua , & aku tidak ingin membuat mereka semua bersedih & terluka kembali .
Aku hanya ingin mereka semua berbahagia , sudah itu saja .
Aku hanya ingin di masa senja mereka terlukis sebuah momen bersejarah yang indah .

Karena bagiku sebuah kebahagiaanku bukanlah suatu hal lagi .
Bahagia atau tidak , buat aku itu sudah tidak penting lagi .
Karena aku hanya ingin orang tua orang tua ku berbahagia .






"Berbahagialah dengan hati yang benar - benar bahagia bukan dengan keterpaksaan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar